Nonton The Legend of Ochi 2025

Nonton The Legend of Ochi 2025 In a remote village on the island of Carpathia, a shy farm girl named Yuri is raised to fear an elusive animal species known as ochi. But when Yuri discovers a wounded baby ochi has been left behind, she escapes on a quest to bring him home.

Disutradarai oleh Isaiah Saxon, The Legend of Ochi (2025) adalah sebuah dongeng visual yang menyatu antara mitos dan emosi manusia, sebuah pelarian dari realitas ke dunia yang hidup dalam gumam alam dan bisikan legenda. Film ini adalah lukisan bergerak yang tak hanya menyentuh mata, tapi juga merambat halus ke relung jiwa—sebuah perayaan keindahan liar yang tak bisa dijinakkan dan ikatan tanpa kata antara makhluk dan manusia.

Berlatar di desa terpencil di Pulau Carpathia, kita bertemu Yuri—seorang gadis petani pendiam yang dibesarkan dalam ketakutan terhadap makhluk misterius yang dikenal sebagai ochi. Bagi masyarakatnya, ochi adalah simbol terlarang, kekuatan purba yang hanya membawa bencana. Namun stigma itu terurai ketika Yuri menemukan bayi ochi yang terluka dan ditinggalkan. Di sanalah petualangan sejatinya dimulai—bukan hanya ke pelosok hutan dan dataran terlarang, tetapi juga ke dalam dirinya sendiri.

Isaiah Saxon—yang dikenal lewat pendekatan visual eksperimental dan gaya puitik dalam proyek-proyek animasi dan video musiknya—menghadirkan The Legend of Ochi dengan kekayaan sinematik yang memukau. Lanskap Carpathia digambarkan bukan sekadar latar, melainkan roh yang hidup—sunyi tapi bergema, liar tapi sarat makna. Saxon membalut film ini dalam suasana magis tanpa terburu-buru menjelaskan segalanya; ia mempercayai kekuatan rasa, lirihnya bahasa tubuh, dan misteri yang tak perlu dipecahkan sepenuhnya.

Yuri, dengan segala kepolosan dan ketegarannya, menjadi cermin bagi kita semua: manusia yang diajari untuk takut pada sesuatu yang tak dikenalnya, namun diam-diam mendambakan koneksi sejati. Ikatannya dengan sang bayi ochi bukanlah relasi peliharaan dan majikan, melainkan simbiosis antara dua makhluk yang sama-sama terluka dan mencari rumah—baik secara fisik maupun emosional.

Film ini mengalir di antara dongeng dan meditatif, mengingatkan pada karya seperti Princess Mononoke (1997), The Red Turtle (2016), atau Where the Wild Things Are (2009). The Legend of Ochi bukan hanya untuk penonton muda, tapi untuk siapa pun yang pernah merasa terasing dalam dunianya sendiri, dan bermimpi tentang hutan yang bisa menyembuhkan luka batin.

Saxon menyampaikan pesan ekologis tanpa kotbah, menggugah emosi tanpa manipulasi. Dalam ketenangan dan visualnya yang indah, ia menyusun elegi lembut tentang keberanian untuk memahami yang berbeda—dan tentang bagaimana makhluk yang kita takutkan sering kali adalah bagian dari diri kita yang terlupakan.

The Legend of Ochi adalah puisi visual tentang keberanian kecil yang mengubah dunia, dan tentang rumah yang ternyata tak selalu berada di mana kita dilahirkan, melainkan di mana jiwa kita akhirnya diterima.