Nonton Last Bullet 2025

Nonton Last Bullet 2025 Car genius Lino returns to conclude his vendetta against Areski and the corrupt commander who ruined their lives in this turbo-charged trilogy finale.

Disutradarai oleh Guillaume Pierret, Last Bullet (2025) mengakhiri trilogi Balle Perdue dengan ledakan yang tak menyisakan rem. Ini bukan sekadar penutup—ini adalah penghabisan, peluru terakhir yang ditembakkan dengan seluruh amarah, luka, dan keberanian seorang pria yang hidupnya dihancurkan oleh sistem korup dan pengkhianatan berdarah. Lino, mekanik genius sekaligus pembalap jalanan dengan masa lalu kelam, kembali bukan untuk berdamai… tapi untuk menuntaskan segalanya.

Pierret mengarahkan bab terakhir ini seperti balapan neraka yang hanya mengenal satu hukum: tidak ada yang selamat jika tidak melaju lebih cepat dari masa lalu. Areski, musuh bebuyutan Lino yang kini menjadi bayangan kelam dari seluruh penderitaan masa lalu, kembali sebagai simbol kejahatan yang terorganisir dan dilindungi seragam. Tapi dendam Lino tak lagi personal—ia kini menjadi peluru liar yang mengarah pada seluruh institusi yang selama ini membungkam kebenaran.

Last Bullet adalah film yang bergerak dalam kecepatan absurd—adegan kejar-kejaran yang dikoreografi seperti tarian maut, hantaman logam dan darah yang membentuk simfoni kekerasan, dan momen-momen hening di mana Lino memandangi foto lama sambil merakit mesin mautnya berikutnya. Di tengah dentuman NOS dan sirene polisi, ada napas manusia yang rapuh, yang mencoba mengingat siapa dia sebelum semuanya terbakar.

Pierret tetap setia pada akar brutal dan praktikal dari seri ini. Tidak ada CGI berlebihan—setiap tabrakan terasa nyata, setiap luka terasa berdenyut. Tapi Last Bullet juga tumbuh menjadi sesuatu yang lebih: kisah tentang harga dari keadilan ketika hukum telah dikendalikan oleh para penjahat berbaju resmi. Ini bukan hanya balas dendam. Ini eksorsisme.

Film ini berdiri sejajar dengan penutup epik lain seperti Mad Max: Fury Road (2015) dan John Wick: Chapter 4 (2023)—keras, penuh gaya, tapi tetap menyimpan luka di bawah permukaan. Lino, diperankan dengan keheningan beringas oleh Alban Lenoir, menjadi pahlawan antiheroik yang tidak butuh pidato panjang—cukup mesin, darah, dan tekad untuk tidak berhenti sampai semua kartu habis.

Last Bullet adalah penghormatan pada aksi yang tidak main-main, dan pada cerita yang tahu kapan harus mengakhiri dengan peluru paling tajam. Ketika asap akhirnya menghilang dan suara mesin mereda, satu hal jelas: ini adalah akhir yang tidak menjanjikan kedamaian, tapi kejujuran brutal yang pantas untuk seorang pemberontak sejati. Sebuah final yang meledak seperti peluru terakhir—dan tak akan dilupakan.