Nonton Jean de Florette 1986

Nonton Jean de Florette 1986 In a rural French village, an old man and his only remaining relative cast their covetous eyes on an adjoining vacant property. They need its spring water for growing their flowers, and are dismayed to hear that the man who has inherited it is moving in. They block up the spring and watch as their new neighbour tries to keep his crops watered from wells far afield through the hot summer. Though they see his desperate efforts are breaking his health and his wife and daughter’s hearts, they think only of getting the water.

Film Jean de Florette yang disutradarai oleh Claude Berri adalah drama klasik Prancis yang mengangkat tema keserakahan, keputusasaan, dan keadilan alam. Berlatar di sebuah desa kecil di pedalaman Provence, film ini mengisahkan tentang Jean Cadoret, seorang pria kota yang mewarisi sebidang tanah dari kerabatnya yang telah meninggal. Berharap bisa menjalani kehidupan sederhana sebagai petani, Jean membawa istri dan putrinya, Manon, untuk tinggal di desa tersebut.

Namun, tanah yang diwarisinya menjadi incaran César Soubeyran dan keponakannya, Ugolin, yang membutuhkan sumber air alami di tanah itu untuk mengembangkan perkebunan bunga mereka. Demi mendapatkan tanah tersebut dengan harga murah, mereka menyusun rencana licik dengan menyumbat mata air secara diam-diam, membuat Jean kesulitan mendapatkan air untuk tanaman-tanamannya. Selama musim panas yang terik, Jean dengan gigih menggali sumur dan mengangkut air dari tempat jauh, tetapi usaha kerasnya perlahan menghancurkan kesehatannya.

Film ini menyajikan kisah tragis seorang pria yang diperdaya oleh kerakusan dan kebohongan. Gérard Depardieu membawakan peran Jean dengan emosi yang mendalam, menunjukkan perjuangan seorang pria yang berusaha mempertahankan tanah dan keluarganya, tanpa menyadari bahwa orang-orang di sekitarnya berkonspirasi untuk menjatuhkannya. Daniel Auteuil sebagai Ugolin dan Yves Montand sebagai César tampil begitu meyakinkan sebagai duo antagonis yang awalnya tampak bersahabat tetapi diam-diam memiliki niat jahat.

Dengan sinematografi yang menampilkan pemandangan indah Provence, film ini memberikan kontras yang tajam antara keindahan alam dan kejahatan manusia. Alurnya yang perlahan membangun ketegangan membuat penonton merasakan penderitaan Jean, hingga akhirnya ia tak mampu lagi bertahan. Keputusasaan ini semakin menyayat hati karena penonton tahu bahwa air yang ia butuhkan selalu ada di bawah kakinya, tetapi disembunyikan oleh keserakahan orang lain.

Film ini memiliki kesamaan dengan kisah-kisah tragedi klasik seperti There Will Be Blood (2007), yang juga menggambarkan ambisi dan keserakahan yang merusak kehidupan orang lain. Selain itu, kisah perjuangan Jean mirip dengan The Grapes of Wrath (1940), yang mengisahkan keluarga yang berjuang melawan keadaan alam dan ketidakadilan sosial.

Sebagai bagian pertama dari duologi yang berlanjut dalam Manon of the Spring (1986), Jean de Florette memberikan gambaran pedih tentang ketidakadilan, tetapi juga membangun dasar bagi balas dendam dan keadilan yang akan datang. Film ini adalah salah satu drama Prancis terbaik, dengan cerita yang menyentuh, menyayat hati, dan tetap relevan sepanjang waktu.